Senin, 18 April 2011

for father

From ad Dakwah (for  Father)
‘’Ayah adalah sosok yang kuat, tegas, berwibawa dan berani. Itulah yang digambarkan seorang anak manakala ia ditanya mengenai sosok ayahnya…Cinta ayah kepada anak bagaikan bara dalam api. Tidak tampak, namun tidak pernah padam. Selalu memberi kehangatan. Bahkan akan berusaha membara kembali dengan semakin bertambahnya sekam’’ 
Untaian kata di atas merupakan secuplik yang saya tangkap dari sebuah majalah (ad Dakwah edisi 9 volume 1 tahun 2011).
Sungguh rasanya, benar-benar saya adalah sosok yang merindukan seorang ayah yang terdeskripsikan dalam uraian di atas. Mungkin bagi sebagaian anak merasakan, hal semacam itu adalah biasa bagi mereka, karena memang kedekatan hubungan keduanya. Namun sejenak. Dengarkanlah isi hati ini. Seandainya ada yang mau dan bersedia mendengarkan curahan ini, mungkin bisa menjadi tempat berbagi untuk saya.
Dan dalam perjalanan hidup saya ini, saya benar mendambakan kehadiran ayah yang care ke saya. Terkadang saya merenung dengan keadaan saya (saya takut seandainya saya dianggap tidak mensyukuri nikamatNya), saya mencoba merunut waktu saat ini menuju hari di saat (detik-detik) masa kecil saya. Tak sanggup pula saya menahan deru air mata ini, akhirnya di saat waktu tenang saya, terkadang saya meneteskan air mata.
Dari share saya di atas maka kesimpulan yang dapat saya ambil bukanlah saya membenci ayah saya melainkan saya ini merindukan ayah yang care terhadap malaikat kecilnya.
Wallahi a’lam bi shawab
Kelas FisTer (12/4)
13.XX WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar